Pandangan Religi Masyarakat Jepang#2 Mencari Tuhan di Toilet.
Mecari Tuhan di Toilet
Ada sebuah lagu berjudul Toire no Kamisama yang dibawakan oleh Uemura Kana. sekilas liriknya terdengar aneh, tapi maknanya sungguh dalam.
女神さまがいるにゃで Megamisama ga iru'n ya de(ada Dewa dewi tercantik di Toilet)だから毎日吉良英にしたら女神様みたいにDakara mainichi kirei ni shitara megamisama mitai ni(kalau rajin membersihkan toilet, akan serupa dengan Dewa dewi)べっぴんになるにやでBeppin san ni nareru'n yade(pasti akan menjadi Dewa dewi cantik)
Lalu, apa hubungnnya Tilet dengan Tuhan atau Dewa dewi bagi orang jepang?
Kenapa harus toilet harus selalu bersih dan tidak boleh malas membersihkannya? Apakah benar ada Dewa dewi yang sangat cantik atau siapa yang rajin membersihkannya akan menjadi cantik?
Jika tempat yang selama ini kita anggap kita anggap paling kotor saja kita mau bersihkan tentunya tempat-tempat yang lebih bersih akan semakin bersih. Kebersihan adalah sumber dari segala keindahan dan kesuhatan. Semua kegiatan pribadatan akan terlaksana dengan khusuk dan nyaman .
Jika direnungkan, kita yang memiliki slogan seperti "kebersihan itu sebagian dari iman" seharusnya bisa sebersih orang jepang baik dalam maupun luar rumah.
Ada beberapa kebiasaan tahunan masyarakat jepang menjelang tahun baru yaitu, prempuan yang sudah tua dan masih sehat akan membersihkan toilet di rumah. Dengan harpan jika bagian yang kotor dan kasat mata ini dibersihkan maka yang tak kasat akan bersih dengan sendiriny. Mereka selalu memulai tahun baru dengan kebersihan, berhara agar kehidupan setahun kedepan akan bersih dari pemasalahan, termasuk kesehatan. Jika sehat lahir batin semua bisa teratasi. Bisa bekerja dengan baik himgga berkecukupan dan terhindar dari niat untuk berbuat jahat.
Anda mungkin penasaran bagaimana konsep mereka tentang Tuhan dan Kamisama. Jika kita tanya kepada anak-anak yang study tour ke tempat pribadatan, kenapa tali tempar besar yang ada di kuil shinto itu harus dibunyikan sebelum berdoa, jawaban mereka cukup mengejutkan. Tali itu untuk membunyikan genta, setelah itu tepuk tangan beberapa kali untuk membangunkan tuhan. Banyak anak -anak muda yang tidak percaya adanya Tuhan, tapi mereka percaya bahwa diluar kemampuan manusia ada sesuatu yang memiliki kemampuan besar melebihi dirinya. Yakni berupa, batu, pohon, sungai, laut dan sebagainnya.
Kenapa mereka bisa berpikiran seperti itu? Dalam teori sejarah jepang , keberadaan Tuhan itu berubah sesuai zamannya, mengikuti pengusa pada saat itu. Dalam kurun waktu tertentu mereka akan menganngap Kaisar, atau Shogun (pangilima samurai) sebagai tuhan. Tujuannya adalah untuk menggiring penduduk membayar pajak tanpa rasa terpaksa.
Sebenarnya orang jepang adalah para pencari Tuhan, termasuk dengan hakikat kebersihan.
Maka kembali pada diri masing-masing , akankah kita melihat dari sudut pandang orang jepang yang selalu mencari tuhan. Ataukah kita percaya bahwa kita memiliki Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi hal-hal terdekat dengan lita tidak kita perhatikan, alangkah sayangnya pengetahuan "kebersihan itu sebagian dari iman" belum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Orang jepang sangat serius dalam masalah kebersihan dan keindahan toilet. ' Deluxe Toire' adalah toilet umum di rest area Oasy, perbatasan kota Toyota dan Kariya di Prefektur Aichi, sebagai salah satu buktinya. Suasananya tidak jauh berbeda dengan lobi hotel berbintang.
0 Response to "Pandangan Religi Masyarakat Jepang#2 Mencari Tuhan di Toilet."
Post a Comment