Kamu Harus Tau Ini Sebelum Pergi ke Jepang !!! Negeri Empat Musim
Jepang Negeri Empat Musim
Jepang merupakan negara yang berada pada wilayah sub-tropis. Oleh karena itu jepang memiliki 4 musim (kisetsu), yaitu musim semi 春(はる)、musim panas 夏(なつ)、musim gugur 秋(あき)dan musim dingin 冬(ふゆ). Setiap musim berlangsung setiap tiga bulan. Keempat musim ini tentu berbeda satu sama lain, misalnya suhu udara, kondisi alam, dan lain-lain. Bagi orang indonesia khususnya yang belum pernah pergi ke negara dengan empat musim, mungkin tidak pedulia akan perbedaan tiap-tiap musim karna selama di Indonesia yang dirasakan hanya kemarau saja. Jadi mereka beranggapan kondisi alam Jepang sama dengan indonesia. Pemikiran ini tentunya salah besar.
Suhu udara rata-rata berbeda di setiap daerah karena Jepang terbentang dari utara ke selatan. Namun pola perubahan suhuudaranya dimanapun hampir sama. Masa yang paling panas adalah bulan Agustus dan yang paling dingin adalah bulan Januari dan Februari. Karena suhu udara berubah setiap bulan, orang Jepang “merasa musim panas terasa panas”, “musim gugur terasa sejuk”, “musim semi terasa hangat”, dan “musin dingin terasa dingin”.
Musim Semi (Maret-Mei)
Musim semi merupakan musim yang paling indah bagi orang Jepang. Bunga sakura yang merupakan simbol bagi negara Jepang ini juga mekar pada musim semi. Pohon sakura yang sebelumnnya mengeras pada musim gugur dan musim dingin, memasuki musim semi akan mulai muncul kuncup-kuncup bunga sakura pada rantinggnya. Seiring dengan perubahan suhu yang mulai menghangat, kuncup bunga sakura ini akan mekar perlahan-lahan hingga seluruh ranting akan tertutupi dengan bunga sakura. Pristiwa ini disebut dengan mankai.
Karena kepulauan Jepang terbentang dari utara kelatan, maka mekarnya bunga sakura ini tidak bersamaan di seluruh wilayah. Bunga sakura di wilayah selatan akan mekar terlebih dahulu dan kemudian berjalan ke wilayah utara. Prakiraan cuaca di TV akan melaporkan wilayah-wilayah yang akan bunga skura mekar penuh. Laporan ini sangat ditunggu karena orang Jepang akan melakukan kegiatan di luar rumah sambil menikmati indahnya bunga sakura (hanami).
Sayangnya keindahan bunga sakura ini dapat dinikmati sekitar sepuluh hari saja. Setelah itu di sela-sela bunga sakura bermunculan daun-daun hijau yang mengurangi keindahan pohon sakura. Selain itu angin pada musim semi bertiup kencang sehingga merontokkan kelopak indah bunga sakura. Kelopak-kelopak yang tertiup angin namanya sakura fubuki. Pemandangan ini dari kejauhan akan tampak seperti hujan salju. Sangat indah.
Cuaca yang cerah dan alam yang begitu indah menimbulkan semangat baru bagi orang jepang untuk kembali melakukan kegiatan mereka. Oleh karena itu setiap sekolah mulain dari TK sampai dengan perguruan tinggi, memulai tahun ajaran baru pada tanggal 1 April. Bahkan perusahaan-perusahaan juga menerima pegawai baru pada tanggal yang sama. Musim semi berlangsung antara bulan Maret sampai bulan Mei.
Musim Panas (Juni-Agustus)
Pergantian musim semi ke musim panas ditandai dengan perubahan udara yang semakin lembap dan hujan turun terus menerus selama berhari-hari. Masa pancaroba ini disebut tsuyu, yang belangsung sekitar dua minggu. Pada masa ini petani mulai menanam padi. Berbeda dengan Indonesia, petani di Jepang hanya memiliki kesempatan satukali dalam satu tahun untuk menanam padi. Oleh karena itu musim ini mereka gunakan sebaik-baiknya untuk menyemai padi.
Jika memasuki musim hujan, lihatlah prakiraan suaca sebelum bepergian atau melakukan aktivitas di luar ruangan. Mungkin selama ini Anda punya kebiasaan untuk berteduh untuk menanti hujan reda karena malas membawa payung. Namun jangan lakukan hal yang sama jika anda di Jepang karena hujan tidak akan reda selama berhari-hari. Oleh karena itu, bawala selalu payung atau jas hujan agar tidak kehujanan.
Setelah kurang lebih dua minggu diguyur hujan, suhu udara semakin panas dan kelembaban semakin bertambah. Jepang memasuki musim panas. Musim panas bagi orang Jepang merupakan musim yang paling menyiksa. Selain karena suhu udara yang sangat panas. Kelembaban udaranya pun cukup tinggi. Oleh karena itu udara akan terasa semakin panas. Bahkan angin yang bertiup pun juga terasa panas. Keadaan panas seperti ini disebut mushi atsui.
Kondisi alam yang tidak enak ini membuat sebagain orang Jepang merasa lemas dan kehilangan nafsu makan. Kondisi ini dinamakan natsu bate. Untuk mengurangi natsu bate, mereka biasanya makan belut karena dapat meningakatakn stamina tubuh. Buah-buahan yang menyegarkan seperti semangka dan melon banyak dijual pada musim ini. Untuk menghindari dehidrasi pada musim panas, kita dianjurkan selalu membawa air minum ke lokasi kerja.
Pada musim ini sekolah-sekolah libur panjang yang dinamakan natsu yasumi . Ada juga perusahaan yang memberikan libur kepada karyawannya selama beberapa hari pada musim panas. Pada musim panas orang-orang pergi kepantai untuk berenang atau bermain bersama teman-temannya. Bagi orang yang punya banyak uang , mereka pergi liburan ke luar negeri untuk menghindari musim panas Jepang yang menyiksa. Musim panas berlangsung dari bulan Juli sampai dengan Agustus.
Musim Gugur (September-November)
Memasuki bulan September, suhu udara berangsur-angsur menurun. Udara yang panas berganti menjadi semakin sejuk. Perubahan suhu ini membuat daun-daun di pohon momiji berubah warna dari hijau ke merah. Pohon momiji merupakan tumbuhan khas negara-negara dengan empat musim. Jika di Indonesia daun-daun berubah warna hijau menjadi kuning atau cokelat sebelum jatuh ke tanah, maka daun momiji lama kelamaan berubah dari hijau menjadi merah.
Suatu gunung atau bukit yang dipenuhi dengan pohon momiji dari kejauhan akan tampak berwarna merah pada musim gugur. Pemandangan ini tidak kalah indahnya dengan bunga sakura. Pada musim gugur anak-anak dan orang tua pergi ke bukit untuk memunguti daun momiji yang berjatuhan (momiji gari). Daun-daun itu lantas mereka selipkan di dalam buku untuk dijadikan daun kering.
Pada musim ini terutama pada bulan September biasanya sering terjadi angin topan. Angin topan bergerak dari arah selatan ke arah utara. Siaran berita di TV ataupun radio akan selalu memberitahukan pergerakan angin topan. Pada musim ini sebaiknya hindari kegiata di pegunungan, pantai atau laut.
Musim Dingin (Desember-Februari)
Musim dingingin ditandai dengan pepohonan yang seluruh daunnya telah berguguran dan hanya menyisakan dahan dan ranting saja. Selain itu juga tentu suhu udara semakin dingin. Beberapa wilayah di Jepang trutama yang terletak di bagian utara dan daerah-daerah yag menghadap ke Laut Jepang, turun salju. Namun untuk daerah yang suhunya relatif hangat, misalnya tokyo dan sekitarnya, tidak setiap tahun terjadi hujan salju. Walaupun pada suhu tertentu daerah tokyo dan sekitarnya turun salju yang lebat.
Selama musim dingin, tempat-tempat tertutupa akan menyalakan penghangat ruangan. Ada banyak macamnya, mulai dari yang berbahan bakar minyak tanah, gas maupun penghangat listrik juga AC yang bisa difungsikan sebagai penghangat ruangan. Untuk mencegah terjadinya kebakaran , matikanlah penghangat ruangan (sutobu) sebelum tidur. Begitupun dengan AC, selain pemborosan listrik itu juga akan membuat tenggorokan kita kering dan mudah masuk angin.Selain ruangan dalam bangunan, alat transportasi seperti mobil, bus, dan kreta-pun lilengkapi dengan pengahangat ruangan. Bahkan ada juga rumah yang memasang penghangat pada dudukan WC nya.
Biasanya pada musim dingin orang-orang pergi bermain ski di skijoo di daerah pegunungan. Anak-anak membuat boneka salju yang dinamakan yukidaruma. Sapporo yang merupakan ibu kota provinsi Hokkaido yang terletak paling utara menyelenggarakan festifal musim dingin atau yuki matsuri.
0 Response to "Kamu Harus Tau Ini Sebelum Pergi ke Jepang !!! Negeri Empat Musim "
Post a Comment